FORUM SABAH YOUTH DAY 2 ..kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku.. (Kis 1:8) |
|
| "PUNCAK PEMURNIAN DUNIA SUDAH SEMAKIN DEKAT” | |
| | Pengirim | Message |
---|
pemurniandunia
Jumlah posting : 4 Registration date : 18.06.08
| Subyek: "PUNCAK PEMURNIAN DUNIA SUDAH SEMAKIN DEKAT” Wed Jun 18, 2008 3:36 pm | |
| KELOMPOK PELAYANAN KASIH DARI IBU YANG BAHAGIA Sekretariat: Jl. Rengas Raya no 1, Bintaro-Jakarta 12330, tlp 021-73887370 Kepada Yth. Bapa Kardinal, Bapa Uskup, Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari seiman, Serta seluruh Anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia Di seluruh Indonesia. Salam Damai dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Pada tanggal 24 Juli 2000 kami dari Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia pernah menulis surat yang ditujukan kepada Bapa Kardinal, Bapa Uskup, para Romo, Frater, Bruder, Suster dan para Anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia di seluruh Indonesia (terlampir). Isi surat itu adalah pesan-pesan Ibu Maria yang mengandung nubuat tentang kegoncangan-kegoncangan yang akan terus menerus terjadi di Indonesia dan di seluruh dunia. (Pesan Ibu Maria tgl. 6 Juni 2000). Pada surat yang sama itu dicantumkan sederetan nama tempat yang pada kesempatan terpisah disampaikan oleh Rasul Yohanes kepada Ibu Agnes Sawarno, yaitu: Jakarta, Aceh, Padang, Palembang, Bali, Bandung, Madura, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau lain. Setelah itu sering terjadi gempa bumi dan gunung meletus, tapi belum mengakibatkan bencana besar. Jakarta misalnya pernah mengalami gempa bumi, tetapi masih dalam skala kecil. Baru sejak tahun 2004 ada gunung meletus yang mengakibatkan ribuan orang harus mengungsi, seperti gunung Egon di Maumere, Flores, dan ada gempa bumi yang berskala besar. Gempa bumi di Nabire-Papua, di Alor, NTT, di Nabire lagi, kemudian di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004, yang disusul gelombang tsunami besar dengan korban yang sangat besar, yang melanda Aceh, Nias, Malaysia, Thailand, Srilangka, India, Maladewa dan beberapa negara di Afrika Timur, setelah itu secara berturut-turut terjadi disekitar Jayapura, Situbondo, Sulawesi Utara, di Ujung Kulon (walaupun dalam skala yang tidak terlalu besar), di Donggala Palu dan terakhir di Padangsidempuan. Pesan Ibu Maria pada saat Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia mengadakan doa pasrah di Gereja Katedral Kupang tanggal 15 Mei 2004, disampaikan “Akan terjadi pergolakan yang cukup berat dan besar di negaramu ini, tetapi kalau kamu bersatu dalam doa masuk dalam kepasrahan, engkau terhindar dari segala apa yang terjadi, yang akan terjadi di negaramu ini”dan pada bagian lain dikatakan “Anak-anakku yang aku kasihi, kelaparan, menangis, pembunuhan, pertumpahan darah, sakit, gempa, badai akan turun segera di seluruh bumi. Persiapkan dirimu dengan baik dan bertobatlah mulai malam ini dan kembalilah kepada Allah, supaya kamu selamat dengan peristiwa-peristiwa itu yang akan turun ke bumi ini. Engkau tidak perlu takut! Bersyukurlah engkau mempunyai Ibu di Surga bisa memberikan itu semua yang akan terjadi supaya kamu siap dengan hatimu, siap dengan segala-galanya” Pesan Tuhan Yesus pada saat Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia mengadakan doa pasrah di Jakarta, tanggal 16 September 2004, disampaikan “karena saatnya akan tiba engkau akan mengalami penderitaan dari mereka yang tidak mengenal Aku. Tetapi apabila itu terjadi di negaramu ini, salib-Ku pancangkanlah di depan rumahmu” Pada tanggal 31 Desember 2004 Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia mengadakan doa pasrah di Cimahi. Pada saat itu Tuhan Yesus menyampaikan pesan yang panjang dan berkaitan dengan bencana besar yang baru terjadi di Aceh, akibat gempa bumi dan tsunami. Tuhan Yesus berkata antara lain: “Aku datang pada malam ini untuk menyatakan dan menyampaikan kepada kamu semua yang ada di sini, siapa yang percaya, dia selamat dalam namaKu. Siapa yang tidak percaya atas kehadiranKu, dia akan Kuhukum bersama dunia. Lihat, Aku telah melakukannya. Bisakah mereka selamat bersama dunia? Tidak, anak-anakKu.” Selanjutnya Tuhan Yesus mengatakan bahwa Dia masih akan menyediakan sedikit waktu bagi anak-anakNya supaya mereka siap dan berjaga-jaga dalam perjalanan hidupnya, karena Dia akan menurunkan KuasaNya untuk menyelesaikan dunia. Kemudian Tuhan Yesus minta supaya Kelompok membawa anak-anakNya kembali. “kalau mereka tidak mau, tinggalkan. Kebenaran tidak dipaksakan. Kebenaran ada ditawarkan dan diingatkan. Kalau tidak mau, tinggalkan. Dia akan berurusan dengan Aku. Ini perkataanKu yang benar. Tidak lagi kamu hidup berfoya-foya dengan menurut kehendakmu, kesukaanmu bersama dunia. Aku berkata kepadamu, sudah diambang pintu. Tunggu waktunya, nanti engkau akan mengingat kembali apa yang sudah Aku katakan ini kepadamu. Inilah yang Aku katakan kepadamu. Sekali lagi, siapa yang percaya, dia selamat dalam namaKu, siapa yang tidak percaya dia akan dihukum bersama dunia.” Ibu Maria juga dalam pesan-pesannya mendorong anak-anaknya supaya jangan takut menghadapi kenyataan sekarang ini. Dia minta: “Di seluruh tanah airmu ini, setiap Jumat kamu berpuasa, malam kamu berkumpul, kamu berdoa, doa kerinduan, doa kepasrahan dan kebaikan itu yang telah kuajarkan kepadamu”. Pada bagian lainnya dikatakan “Anak-anakku yang aku kasihi, engkau telah melihat semua apa yang terjadi di negaramu ini. Itu sudah terjadi, dinyatakan oleh Allah, siapa yang percaya kepada Allah, dia diselamatkan oleh Allah, tetapi siapa percaya kepada dunia, dia akan celaka bersama dunia, karena Allah memurnikan dunia ini.” Dan pada akhirnya Ibu Maria mengajak anak-anaknya mempersiapkan diri: “Anak-anakku, persiapkan dirimu dengan baik, karena bencana ini akan segera turun, awal dari pemurnian nanti. Tapi kuatkan hatimu, engkau akan menang untuk mengalahkan dunia ini. Inilah yang Kukatakan kepadamu. Jangan ada lagi kekerasan, pertengkaran, tapi ada damai, ada sukacita dalam dirimu maupun dalam keluargamu, dalam persaudaraan dimanapun kamu berada”. Pada Tanggal 4 Februari 2005 kembali Ibu Maria memberikan pesan-pesannya secara lebih lugas dan tegas pada saat Doa Kerinduan di Cimahi Bandung, akan datangnya kegoncangan yang dahsyat sebentar lagi dan bagaimana mengantisipasi serta berdamai dengan siapapun sebagai berikut : “Anak-anakKu, sebentar lagi kamu akan mengalami kegoncangan. Kegoncangan yang dasyat..., yang akan turun ke bumi ini. Tapi jangan takut, apabila itu terjadi diamlah kamu di rumah dan berdoa apa yang telah Kuajarkan kepadamu. Jangan engkau lari kemana-mana. Percaya..! Kuasa Allah akan melindungi kamu sekalian dan kamu tidak celaka dengan peristiwa-peristiwa yang akan turun ke bumi ini karena bumi ini akan digoncangkan oleh Allah. Lihat! Engkau sudah melihat, bukan saja di tanah airmu, di seluruh bumi mengalami. Tapi saatnya akan tiba, kamu akan mengalami tiga (3) hari kegelapan itu, maka saat-saat itulah Tuhan memurnikan dunia. Selama tiga (3) hari Tuhan memurnikan dunia. Mana yang benar akan Tuhan tunjukkan, mana yang salah akan Tuhan tunjukkan. Musnahlah semua yang tidak baik yang datang dari dunia, dan kamu semua selamat dari semua peristiwa itu. Nanti sebentar lagi kamu mengalami, maka Aku minta berdamai anakKu. Tidak ada lagi didalam hatimu tidak suka, tidak suka...! Semua kamu suka, yang kamu tidak suka menjadi suka. Mungkin melalui sikap dan tingkah laku siapa saja yang disekitarmu yang kau tidak suka, mulai malam ini engkau suka, engkau mencintai, engkau mendoakan, engkau mengasihi mereka itu. Jangan menyimpan kesalahan siapapun didalam hatimu, itu duri bagimu. Duri itu sakit, menusuk dalam kehidupanmu. Engkau akan sakit dengan hambatan-hambatan yang tidak bisa kau selesaikan. Ini akan terbawa nanti di saat-saat kamu mengalami peristiwa-peristiwa itu semuanya. Anak-anakKu, jangan ingat kesalahan siapapun! Tapi bawalah mereka dalam doamu, dalam doa kerinduan yang telah Aku ajarkan kepadamu. Anak-anakKu, inilah pesanKu kepadamu. Sebentar lagi kegoncangan-kegoncangan akan tiba di bumi ini tapi percayalah kalau engkau seutuhnya percaya kepada Allah imanmu yang menyelamatkan. Itulah tanda kasih Tuhan yang diberikan kepadamu karena engkau setia kepada DIA.” Persiapan yang baik ialah mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Tuhan Yesus dan Ibu Maria, yaitu: Puasa pada setiap hari Jumat kemudian diikuti dengan Doa Pasrah dan Doa Kerinduan dalam kelompok terutama dalam keluarga, Memasang Salib (tanda kemenangan) didepan pintu rumah kita (pada bagian luar pintu menghadap ke-jalan), apapun yang terjadi atau yang akan kita alami, kita diminta tetap setia pada Tuhan Jesus Kristus karena hanya Dia-lah Juru Selamat Kita, Dan kalau bencana-bencana itu terjadi, kita diminta masuk ke dalam rumah dan berdoa doa yang telah diajarkan oleh Ibu Maria (Doa Kerinduan) bersama keluarga, maka Tuhan akan menyeelamatkan kita, hanya iman kita kepada Dia, yang dapat menyelamatkan kita. Dimanapun selalu ada damai, apabila ada perselisihan terutama didalam keluarga, segera selesaikan, segeralah berdamai. Sebagai informasi tambahan, apabila Bapa Kardinal, Bapa Uskup, para Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari seiman, Serta seluruh Anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia ingin mengetahui lebih jelas lagi perihal Pesan-pesan Tuhan Yesus dan Ibu Maria, dapat dibaca dengan membuka website kami www.hatiibuyangbahagia.com (seluruh pesan dan isi hati Tuhan Jesus dan Ibu Maria dari tahun 1995 s/d sekarang dapat dibaca pada website tersebut). Demikianlah hal-hal yang dapat kami sampaikan berkaitan dengan pesan dan isi hati Tuhan Yesus dan Ibu Maria pada tanggal 31 Desember 2004 dan 4 Februari 2005 menghadapi bencana yang baru saja terjadi di ujung barat negara kita dan yang akan terjadi lagi dalam waktu yang akan datang. Semoga hal-hal ini mendapat perhatian dari Bapa Kardinal, Bapa Uskup, para Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu dan Saudara-saudari seiman, serta seluruh Anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia di seluruh Indonesia, sehingga kita bersama seluruh umat, lebih siap menghadapinya dan ikut terselamatkan. Atas bantuan dan kerjasama dalam melayani Umat kami haturkan berlimpah terima kasih. Semoga Tuhan memberkati kita sekalian, dan dalam Nama Tuhan Yesus Kristus kita pasti menang. Jakarta, 11 Februari 2005 Hormat kami, Atas nama Kelompok Pelayanan Kasih Dari Ibu Yang Bahagia ttd ttd R. Robianto Koestomo Florence Ola Wiranata Pembimbing Rohani ttd Mgr. Isak Doera, Pr Catatan : Surat Asli tersebut ditambahkan lampiran transkrip, tetapi pada copy surat ini tidak kami lampirkan tetapi dapat anda buka pada Pesan-pesan dan Isi Hati Tuhan Jesus dan Ibu Maria, tgl 6 Juni 2000, 15 Mei 2004, 16 September 2004, 31 Desember 2004 dan 4 Februari2005. | |
| | | pemurniandunia
Jumlah posting : 4 Registration date : 18.06.08
| Subyek: "THE PURIFICATION IS NEAR” Wed Jun 18, 2008 3:37 pm | |
| KELOMPOK PELAYANAN KASIH DARI IBU YANG BAHAGIA Sekretariat: Jl. Rengas Raya no 1, Bintaro-Jakarta 12330, Tlp 021-73887370 Kepada Yth. Bapa Kardinal, Bapa Uskup, Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari seiman, Serta seluruh Anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia Di seluruh Indonesia. Salam Damai dalam Nama Tuhan Yesus Kristus dan Ibu Maria, Dalam surat kami yang terakhir tanggal 10 Mei 2005 telah kami sampaikan bahwa atas penugasan oleh Tuhan Yesus Kristus dan Ibu Maria, Agnes Sawarno bersama 20 anggota Kelompok Pelayanan Kasih Dari Ibu Yang Bahagia berangkat ke Fatima. Agnes Sawarno harus melanjutkan tugas yang belum diselesaikan oleh Suster Lucia sampai saat meninggalnya, yaitu “Menyampaikan pesan yang diterima tahun 1917 dan masih belum dibuka, berkenaan dengan Pemurnian Dunia” sehingga Gereja Katolik dapat mempersiapkan anak-anak-Nya menghadapi masa pemurnian dunia yang akan memuncak pada Tiga Hari Kegelapan yang akan meliputi seluruh bumi. Pada surat yang sama kami juga melampirkan booklet dengan judul “THE MIRACLE OF THE SUN IS PERFORMED AGAIN AND THE PURIFICATION IS NEAR” yang kami persiapkan dan diperbanyak untuk dibagikan di Fatima. Dalam booklet tersebut kami sampaikan apa yang menjadi tugas kami yaitu “Untuk menjadi Utusan dan Saksi dalam menggemakan kembali Pesan Fatima 1917, bahwa masih ada pesan yang belum diumumkan kepada dunia dan harus segera dilaksanakan, demikian juga agar benua Eropa mendapatkan “tanda” untuk pertobatan mereka menjelang pemurnian dunia. Bila Agnes dan ‘kelompok’ tidak ke sana bangsa Eropa tidak akan mendapat tanda peringatan untuk persiapan mereka, melainkan akan menerima langsung puncak pemurnian lewat “tiga hari kegelapan”. Penugasan itu sudah kami laksanakan sesuai kemampuan dan apa adanya kami. Bersama surat ini pula kami lampirkan juga Buku dengan judul “MUJIZAT KEMBALI TERJADI DAN PUNCAK PEMURNIAN DUNIA SUDAH SEMAKIN DEKAT” adalah buku yang ke dua, yang mengungkapkan kesaksian dan pengalaman kami secara apa adanya dalam kesadaran bahwa perjalanan misi ini adalah suatu ziarah batin yang kami jalani dalam iman walaupun terkadang tidak sepenuhnya kami mengerti. Dalam buku tersebut, kami ingin menyampaikan kepada Hirarki di Indomesia maupun dimana saja dan juga kepada seluruh umat katolik, masalah-masalah berikut: (1) Mukjizat Kembali Terjadi dan Puncak Pemurnian Dunia Sudah Semakin Dekat; (2) Yesus Kristus satu-satunya Kebenaran dan Keselamatan; (3) Perayaan Ekaristi; (4) Semangat Pelayanan di kalangan para Imam dan Pejabat Gereja. 1.Mukjizat Kembali Terjadi dan Puncak Pemurnian Dunia Sudah Semakin Dekat Dalam buku tersebut dan juga dalam surat ini, Kami Bersaksi, bahwa sesungguhnya semua yang dialami Lucia, Fransesco dan Yacinta pada tahun 1917 dalam penampakan Ibu Maria telah diulangi kembali saat kami hadir di Fatima 13 Mei 2005. Ibu Maria menampakkan diri dan diiringi dengan tanda-tanda mujizat matahari, hujan, angin dingin, panas, gemuruh guntur bahkan pelangi ganda. Kami diberi pengertian bahwa tanda-tanda itu diulangi untuk menggemakan kembali pesan-pesan Ibu Maria kepada Lucia, khususnya mengenai pemurnian dunia yang tengah berlangsung dan akan memuncak dengan tiga hari kegelapan. Semua yang dijanjikan oleh Ibu Maria kepada kami telah dipenuhinya. Kami pun diminta bersaksi atas harapan surga agar anak-anak Allah kembali seutuhnya kepada Allah dan agar para imam bekerja sama dengan Ibu Maria untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang hilang. Pada tahun 1917, Ibu Maria mengatakan: “Aku akan kembali ketempat ini untuk ke-7 kalinya” (Jujur kami sampaikan bahwa kami baru mengetahuinya, setelah kami kembali ke tanah air dari buku “Fatima in Lucia’s own words, Secretariado Dos Pastorinhos, Fatima 2003 hal 175“ yang baru kami beli di Fatima). Pada bulan Oktober 1917, Ibu Maria datang untuk ke-6 kalinya, setelah itu berhenti. Baru pada tanggal 13 Mei 2005 kata-kata itu terpenuhi (semula kami sendiri belum mengerti, apakah ini sekaligus merupakan pemenuhan janji Ibu Maria kepada Lucia atau tidak sebagaimana kami tulis dalam buku tersebut, tetapi pada saat rekoleksi di Ungaran, Jawa Tengah pada tanggal 28 Agustus 2005 (saat buku tersebut sedang dicetak), Ibu Maria menjelaskan bahwa tanggal 13 Mei 2005 di Fatima, Ibu Maria hadir kembali untuk ketujuh kalinya, memenuhi janjinya kepada Lucia (teks lengkap dapat dibaca pada website kami). Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan agar Hirarki di Indonesia dapat menerima atau setidak-tidaknya meneliti kesaksian kami. Kami persembahkan kesaksian ini sepenuhnya kembali pada Yesus, Allah dan Tuhan kami serta Ibu Maria, Ibu yang bahagia yang menugaskan dan menyertai kami dalam perjalanan ini, menyatu sehati dan sejiwa. Untuk lebih jelasnya kesaksian kami, dapat dibaca secara lengkap dalam buku tersebut. 2.Yesus Kristus satu-satunya Kebenaran dan Keselamatan Bagi umat Kristiani, Yesus Kristus adalah satu-satunya Kebenaran dan Keselamatan. Tentang diriNya Yesus berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14 : 6). Dan sesaat sebelum naik ke surga Ia berkata kepada para rasul: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada seluruh mahluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum” (Mrk 16 : 16). Tetapi akhir-akhir ini dikalangan para Imam dan Pejabat Gereja ada banyak yang berpendapat bahwa di luar Kristus juga ada Kebenaran dan Keselamatan. Sikap para Imam dan Pejabat Gereja yang demikian ini, bisa dan telah melemahkan iman umat Katolik. Kenyataan ini jelas tergambar pada begitu mudahnya orang Katolik berganti agama, meninggalkan agama Katolik yang berasal dari Tuhan dan berpindah ke agama lain. Dengan alasan dialog dan toleransi, para Imam dan Pejabat Gereja tidak berani mengemukakan kebenaran agamanya. Pada tanggal 25 Juni 2005, Ibu Maria masih menyampaikan pesan singkat berikut ini: “Baiklah, itulah yang menjadi pemikiran yang sangat dalam di Surga. Allah telah diabaikan karena dunia tampak besar bagi mata-mata mereka yang melemah imannya. Anak-anakku dan juga kamu para imam, sampaikanlah kepada mereka kelemahan-kelemahan ini selama ini, dimana mereka menjadikan suatu keputusan dan mengabaikan Allah sepenuhnya kepada manusia. Dan sampaikan kepada mereka supaya mereka merenungkan kembali apa yang telah mereka sampaikan, apa yang telah mereka putuskan menjadi suatu keputusan kepada anak-anakku di seluruh bumi ini.” “Dan aku mengatakan, tidak ada keselamatan setelah Tuhan Allahmu kembali di Surga... Harus kau nyatakan kepada mereka supaya mereka merenungkan kembali apa yang menjadi keputusan mereka. Siapa yang tidak percaya, dia bagian dari dunia. Karena Allah tidak lagi menurunkan keselamatan yang lain setelah Dia kembali ke Surga. Inilah yang harus kamu selesaikan.” Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan agar Hirarki di Indonesia dapat pula mengevaluasi kembali “beberapa hal / dokumen” dalam peraturan gereja tentang Kebenaran dan Keselamatan, untuk kemudian dapat diusulkan kepada Tahta Suci untuk dapat dirumuskan kembali agar tidak terjadi multi tafsir dalam pelaksanaannya (hal tersebut merupakan permintaan oleh Tuhan Yesus untuk disampaikan kepada Bapa Paus). Untuk lebih jelas dan lengkapnya Pesan Tuhan Yesus pada tanggal 8 Mei 2005, saat rekoleksi sebelum keberangkatan ke Fatima dan Pesan penutup tanggal 21 Mei 2005 di Amsterdam, dapat dibaca pada buku terlampir. 3.Perayaan Ekaristi Menurut keyakinan Katolik, roti dan anggur sudah dikonsekrasi bukan lagi roti dan anggur, melainkan sudah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Terkahir Tuhan Yesus sendiri menyatakan itu kepada kami di Santarem, Portugal, tanggal 11 Mei 2005 seusai perayaan Ekaristi. Melalui Agnes Sawarno Tuhan Yesus berkata: “Akulah roti yang turun dari Surga” (bdg Yoh 6). “Aku ada dalam roti dan anggur. Itulah Tubuh dan Darahku, Kujadikan bagi kamu sampai Aku datang kembali menjadi Hakim bagi kamu yang percaya maupun tidak percaya”. Waktu kami merayakan Ekaristi di Garabandal, sehabis pembacaan Injil tiba-tiba Agnes Sawarno yang dipakai Yesus berdiri dan berbicara kepada para Imam di altar. Tuhan Yesus seperti menguji kami para imam tentang Ekaristi. Salah satu pertanyaan adalah sebagai berikut: “ Apa yang ada diatas altar itu?” “Roti dan anggur”, jawab seorang Iman kami. “Untuk apa roti dan anggur itu ada di altar?” tanya Tuhan Yesus lagi. “Untuk diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus”, jawab Imam kami. “Siapa yang mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus?” tanya Tuhan Yesus lagi. “Tuhan Yesus sendiri melalui kata-kata Imam”, jawab Imam kami lagi. Dalam tradisi gereja Katolik, selain ada perayaan ekaristi, adalagi kegiatan lain, yaitu Adorasi Sakramen Maha Kudus, tetapi sayangnya, sudah jarang sekali umat Katolik mengadakan Adorasi Sakramen Maha Kudus. Ketika singgah di Santiago de Compostella, rombongan kami sempat mengadakan Adorasi di depan Sakramen Maha Kudus di Kapel Adorasi. Pada saat itu Tuhan Yesus menampakkan diri kepada Agnes Sawarno dalam Hosti Kudus yang ditakhtakan dalam Monstrans. Ia menampakkan diri dalam rupa Allah Bapa yang mahakuasa yang bertakhta di Surga, berpakaian mantol merah dengan tongkat Kemenangan di tanganNya (tongkat dengan bentuk salib diujungnya). Pesan pokok yang disampaikan adalah: ”Hosti Kudus bukan hanya lambang, melainkan kehadiran nyata Tuhan Yesus dalam rupa roti dan anggur dengan segenap kekuasaan dan kemuliaanNya yang Ia berikan menjadi santapan kudus bagi umatNya untuk bersatu denganNya. Dengan itu para Imam dan Pejabat Gereja diingatkan untuk mempersembahkan Ekaristi dengan hati yang siap dan layak, dan bersama umat selalu bersikap sembah sujud di hadapan Sakramen Maha Kudus”. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan agar Hirarki di Indonesia untuk menghidupkan kembali kebiasaan Adorasi yang di masa lampau sering diadakan, paling tidak seminggu sekali. Dalam pertemuan-pertemuan Doa Kelompok Pelayanan Kasih Dari Ibu Yang Bahagia, bila ada penjamahan pribadi terhadap setiap hadirin Tuhan Yesus sering menutup sapaanNya dengan kata-kata: “Sampai jumpa lagi. Aku menunggumu”. Tuhan Yesus menunggu kita setiap saat. Tempat paling istimewa Dia menunggu kita adalah dalam doa dan Sakramen Maha Kudus. 4.Semangat Pelayanan di kalangan para Imam dan Pejabat Gereja Salah satu hal yang sangat menyedihkan hati Tuhan Yesus dan Ibu Maria adalah semangat duniawi yang ada di kalangan para Imam dan Pejabat Gereja. Dalam Pesan-pesan-Nya juga disinggung mengenai semangat duniawi dan kemiskinan yang dijalankan oleh para Imam dan Pejabat Gereja. Untuk hal ini, dengan segala kerendahan hati, demi kejelasannya, kami mengharapkan untuk dapat membaca Buku terlampir pada bagian Pesan-pesan untuk Hirarki dan para Imam dan dapat kita gunakan sebagai bahan perenungan bersama. Bapa Kardinal, Bapa Uskup, Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu, Saudara dan saudari seiman sekalian di seluruh Indonesia, demikianlah hal-hal yang ingin kami sampaikan, masalah-masalah yang sangat ditekankan oleh Tuhan Yesus dan Ibu Maria, khususnya selama bulan-bulan terakhir ini. Isinya banyak mengandung “kritik” dari Tuhan Yesus dan Ibu Maria, sedangkan kami hanya sekedar “alat” untuk meneruskannya. Semoga isi surat ini dan buku terlampir dapat menjadi bahan perenungan bagi kita semua dalam mempersiapkan diri kita serta seluruh Umat Katolik untuk menghadapi masa Pemurnian yang sudah/sedang berlangsung dan puncak masa Pemurnian (tiga hari kegelapan) yang segera akan turun, sehingga kita dapat menghadapinya dengan suka cita sebagaimana janji Ibu Maria kepada kita. Sebagai informasi tambahan, apabila Bapa Kardinal, Bapa Uskup, para Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu dan Saudara-Saudari seiman, Serta seluruh Anggota Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia ingin mengetahui lebih jelas lagi perihal Pesan-pesan Tuhan Yesus dan Ibu Maria, dapat dibaca dengan membuka website kami www.hatiibuyangbahagia.com (seluruh pesan dan isi hati Tuhan Jesus dan Ibu Maria dari tahun 1995 s/d sekarang dapat dibaca pada website tersebut). Apabila ada hal-hal yang kurang berkenan di hati Bapa Kardinal, Bapa Uskup, Romo, Frater, Bruder, Suster, Bapak, Ibu, Saudara dan saudari sekalian, dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf. Atas perhatian, kerja sama dan bantuannya kami sampaikan banyak terima kasih. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan Ibu Maria kita pasti siap menghadapi puncak masa pemurnian yang segera akan turun. Jakarta, 12 September 2005 Hormat kami, Atas nama Kelompok Pelayanan Kasih Dari Ibu Yang Bahagia R. Robianto Koestomo Florence Ola Wiranata Pembimbing Rohani Mgr. Isak Doera, Pr | |
| | | pemurniandunia
Jumlah posting : 4 Registration date : 18.06.08
| Subyek: "Three Days of Darkness" Wed Jun 18, 2008 3:46 pm | |
| COMMUNITY OF CHARITY SERVICES OF THE BLESSED MOTHER INDONESIA Secretariat: Jl. Rengas Raya No. 1, Bintaro – Jakarta, INDONESIA. Phone: 62-21-73887370
To His Holiness Pope Benedict XVI The Apostolic Palace Vatican City, 00120 Rome. ITALY
Your Holiness,
We are the Community of Charity Services of the Blessed Mother, a community founded by Mother Mary, our Lord’s Mother, on May 23, 1995. The aim of this community is to work together with Agnes Sawarno, an Indonesian visionary, to convey the messages of our Lord Jesus and our Mother Mary to their children in Indonesia, and after the death of Sister Lucia dos Santos de Jesus OCD, also to their children in all over the world, in connection with the nearing purification of the world and the mankind.
On behalf of the Community, we are conveying our witnesses and experiences on the spiritual journey to Fatima on May 13, 2005. Before we start with our letter we would like to confess our faith and our conviction as follows: We believe in all the contents of the Apostles’ Creed. We believe that the Christian Economy, since it is the new and definitive covenant, will never pass away; and no new public revelation is to be expected before the glorious manifestation of our Lord Jesus Christ (DV 4). Yet even if Revelation is already complete, it has not been made completely explicit; it remains for Christian faith gradually to grasp its full significance over the course of the centuries (Catechism of the Catholic Church 66). To understand the full significance of the Holy Bible, based on the public Revelation that is already complete, we are convinced that we will be helped by our Lord Jesus, who is always with us according to His promise: ”Where two or three are gathered together in My Name, I am there in the midst of them“ (Matt 18:20), and “I am with you always, even to the end of the age” (Matt 28:20) and by our Mother Mary, who had been given as Mother by Jesus to His followers (cf John 19:26-27), to help them, and who after taken up to heaven did not lay aside her salvific duty, but by her constant intercession continued to bring us the gifts of eternal salvation. By her maternal charity, she cares for the brethren of her Son, who still journey on earth surrounded by dangers and difficulties, until they are led into the happiness of their true home” (LG 62). We believe that the help of our Lord Jesus and our Mother Mary is given among other things in the form of private revelations. It is not their role to improve or complete Christ’s definitive Revelation, but to help live more fully by it (private revelation) in a certain period of history. Guided by the Magisterium of the Church, the sensus fidelium knows how to discern and welcome in these revelations whatever constitutes an authentic call of Christ or his saints to the church (Catechism of the Catholic Church 67).
This is to introduce our community and our faith and convictions.
Your Holiness,
As is mentioned above we are asked by our Lord Jesus and our Mother Mary to spread their messages related to the purification of the world and the mankind, in order that her children will be ready to face it by wholly returning themselves to God.
Repeatedly, Lord Jesus and Mother Mary, conveyed through Agnes Sawarno, asked the Bishops and the Priests to prepare their children, but it had been ignored by many of them, because the spirit of the world influences them. Many Bishops and Priests seem to have left behind the Catholic values for the sake of integration into modern culture. There is no more firmness in teaching; they stress no more holiness in life and no more professional in guiding God’s children. Therefore we were asked to write a letter to the Indonesian Hierarchy, and we had done it five times. The last two were written on May 10, 2005 and September 12, 2005.
In our letter on May 10, 2005, we wrote that, as assigned by our Lord Jesus and our Mother Mary, Agnes Sawarno and 20 members of the Community of Charity Services of the Blessed Mother had left Jakarta for Fatima. Agnes Sawarno had to continue the mission of Sister Lucia, namely to convey the messages given by Mother Mary in 1917 in connection with the purification of the world, that is still kept hidden, in order that the Catholic Church can prepare her children facing the mentioned purification, which will reach its climax in the form of Three Days of Darkness covering the whole world.
To that letter we attached our first booklet entitled “THE MIRACLE OF THE SUN IS PERFORMED AGAIN AND THE PURIFICATION IS NEAR”. We had prepared and multiplied this booklet to be distributed in Fatima. In that booklet we informed the assignment we received from our Lord Jesus and our Mother Mary, namely to become delegates and witnesses in resounding the Fatima Messages of 1917, that there were still a part of it, which is still hidden and have to be opened promptly to the world, so the European people can receive the “sign” for their conversion upon approaching the purification of the world. If Agnes and the Community did not go there, they would not receive the sign to prepare themselves, and would directly face the climax of the purification of the world through the “three days of darkness”. We had brought about that assignment according to our capability.
To the letter of September 12, 2005 to all Bishops in Indonesia, we attached also a book entitled “MUJIZAT KEMBALI TERJADI DAN PUNCAK PEMURNIAN DUNIA SUDAH SEMAKIN DEKAT” (in Indonesian language, 1st edition). This is the second book, expressing our witnesses and experiences, as they were, with full awareness that this pilgrimage had been a spiritual mission, and we had done it in our faith, although sometimes we did not fully understand.
Your Holiness,
To this letter we would also like to attach our book about our witnesses and experiences to Fatima entitled “THE MIRACLE HAPPENS AGAIN AND THE CLIMAX OF THE PURIFICATION OF THE WORLD IS EXTREMELY NEARING” (translated into English from the second edition of the Indonesian language – which will be published in March 2006)
Through this letter we would like to convey to Your Holiness concerning the following matters: (1) The miracle happens again and the climax of the purification of the world is extremely nearing; (2) Jesus Christ is the only Truth and Salvation.
1.The Miracle Happens Again and the Climax of the Purification of the World is Extremely Nearing.
Your Holiness,
There is still a hidden message, conveyed to Lucia in 1917, which should be opened to the public, but because it had not been opened yet after Sister Lucia passed away, Mother Mary asked Agnes Sawarno to continue Sister Lucia’s assignment. This would be a new mission for her and the Community of Charity Services of the Blessed Mother in Indonesia, given by Lord Jesus and Mother Mary. Then, on May 10, 2005 Agnes Sawarno and 20 members of the Community of Charity Services of the Blessed Mother left Jakarta for Fatima to perform this new mission.
In this letter we witness, that in truth, all what Lucia, Francesco and Jacinta had experienced during the apparition of Mother Mary in 1917, were repeated again at the moment we were present at Fatima on May 13, 2005. Mother Mary appeared again accompanied by the signs of miracles: of the sun, rain, cold wind, heat, and thunderbolts, even double rainbows. All those signs were repeated for echoing again the messages of Mother Mary to Lucia, especially the message about the purification of the world, which is now already going on and will reach its climax in the “three days of darkness”. All those signs were the fulfillment of Mother Mary’s promise to us and also that to Lucia about the seventh time of apparition in Fatima as conveyed by Mother Mary at the first apparition in Fatima on May 13, 1917 (but we ourselves did not understand about it until Mother Mary told it to us during our recollection in Ungaran, Central Java, Archdiocese of Semarang, on August 28, 2005). We were also asked to be witnesses and to resound the Fatima messages in 1917. Your Holiness,
On the occasion of another recollection on December 4, 2005 in Ambarawa, once more Mother Mary spoke about the purification. She said: “And I am asking you, to tell to them, especially the Priests… And tell also to your Highest Priest (Your Holiness) in order that the part of the message which is still hidden until now, be opened and be declared to the whole world about the purification of the world”.
Therefore with humbleness in heart we hope that Your Holiness would accept our testimonies and at the very least examine it carefully. We would also appreciate, as required by Lord Jesus and Mother Mary, if Your Holiness would be so kind enough to open and declare to the whole world about the purification, as it is publicly understood as ‘the third secret of Fatima’, so that all of the children of God would be well prepared to face the purification of the world. It would be much clearer if Your Holiness read our books attached. We offer again these whole testimonies of ours to Jesus, our Lord and God and to our Mother Mary, the Blessed Mother, who assigned and accompanied us during this spiritual journey, united in one heart and one soul.
>>>>>>>>>>>>>> | |
| | | pemurniandunia
Jumlah posting : 4 Registration date : 18.06.08
| Subyek: >>>>>> Wed Jun 18, 2008 3:47 pm | |
| >>>>>>>>>>>>> 1.Jesus Christ is The Only Goodness, Truth and Salvation Your Holiness, For the Christians, Jesus Christ is the only Goodness, Truth and Salvation. About Himself Jesus said: “I am the Way, the Truth and the Life. No one comes to the Father except through Me” (John 14:6). And the moment before ascending to heaven He said to His disciples: “Go into the entire world and preach the Gospel to every creature. He who believes and is baptized will be saved; but he who does not believe will be condemned” (Mark 16:16). In deep concerned we experienced the fact that now there are many among the Priests and Church-officials, who are of opinion that outside Christ, there is also goodness, truth and salvation (their opinion is based on some of Church Documents). The attitude of such Priests and Church-officials can weaken, and in fact, it has already weakened the faith of our Catholic people. This fact is very clearly pictured in the happenings of how easily they change their religion; they leave their Catholic religion, which we believe comes from God. On June 25, 2005 Mother Mary gave the following short message: “All right! This is it that has become a very deep concern in heaven. God has been ignored, because the world looks big to their eyes whose faiths are weakening. My children and you, too, my priests, tell them their weaknesses so far, where they have made their decisions and ignored God to human beings. And tell them to introspect again whatsoever has been said and decided by them, to My children all over the world. And I would say no other salvation has been sent down after God the Lord has returned to heaven. The salvation has been left among you. It has been such a long time that salvation has been among you until God The Lord will return to the earth, that time your God will receive the Truth done by each human beings who believe in Him, and whatever has not been done by the non-believers, the Lord will try and judge all of them. Whoever believes will enter into His Love and Affection; a fair trial will be given to those who believe in Him.” On the occasion of our recollection on November 13, 2005 at Klender, Jakarta, Mother Mary asked us to convey this message to Your Holiness while mentioning Your Holiness’ name “Benedict”: “My beloved priests and all my children who accompanied Agnes, to the places that I have sent you, I have brought you to the other countries, I would have told you that in those countries there were a lot of my children who have left God in their lives, that was the reason that I have brought you. I have made you my witnesses, when you will convey this truth to your Highest Leader. I mention his name here: Benedict. Convey these messages to him these last moments. I am telling you my priests, do it! Do not be afraid, for heaven has seen that what they have reached as a decision is wrong. Victory is in God’s hand. Everything is in God and the salvation is in the hand of God, and they have been afraid of the world”. “That statement, that decision that have shaken the faith of my children as well as their trust to my priests. I, your Mother...., this last moment this truth ought to be revealed, whoever believes will be saved, and whoever does not believe will be lost with the world. These are the last moments for the world”. Because we still do not write a letter yet to Your Holiness, then Lord Jesus urged us once more to convey it to Your Holiness on the occasion of our recollection at Ambarawa, Central Java, Archdiocese of Semarang on December 4, 2005. He said: “No! All their decisions are wrong! They dared to deny My Word because of the world, afraid of the world.” “Tell them, I Am the Way of the Truth and Salvation. You who believe will be saved, but who does not believe will die uselessly. I no longer send down any other salvation to this earth until I come back to be Judge of the mankind. Do not you believe such a thing, as it is the decision men made, but deceived the people”. “Convey My Will, soon! Convey to Your Highest Priest (Your Holiness, red.) that I Am the Way of Salvation! There is no other way”! Your Holiness, For that purpose, with our whole humble heart, we hope that Your Holiness will be disposed to evaluate again some documents of the Church about the Truth and the Salvation in order to be re formulated so that no difference of interpretation can occur in their realization. We would be happy to tell Your Holiness that we praised the Lord that The Congregation for the Doctrine of the Faith had published the declaration of Dominus Iesus (2000), and we also appreciate that Your Holiness has released the first encyclical, namely ‘Deus Caritas Est’. For more clarity concerning the messages of our Lord Jesus and Mother Mary about, “Jesus Christ is The Only way of Salvation”, we would appreciate if Your Holiness read our books attached. Your Holiness, These are the matters we would like to convey to Your Holiness, as stressed by our Lord Jesus and our Mother Mary, especially in the last few months. We hope that this letter and the attached books can be used as materials for the reflection in preparing ourselves and our Catholic community waiting for the purification of the world and its climax, namely the Three Days of Darkness, so that we can face it with joy and happiness as promised repeatedly by Mother Mary to us. It would indeed be much clearer for Your Holiness Pope Benedict XVI, concerning the messages by Lord Jesus as well as by Mother Mary, if Your Holiness would read our website www.hatiibuyangbahagia.org (Indonesian language). All the messages and the contents of the heart of Lord Jesus and Mother Mary from 1995 up to now are readable in the website mentioned, or www.heartoftheblessedmother.org (English language), which is still incomplete yet. If there is anything that is not pleasing Your Holiness, with our whole humble heart we apologize, we did all that in faith and we testified it as they were, we are only as ‘instruments’ to convey them to Your Holiness. We hope that this letter will come to Your Holiness attention and cooperation appropriately, with our sincere gratitude. We also pray that Your Holiness will always be in good health and that the Holy Spirit will always enlighten Your Holiness with truthful wisdom. In the name of our Lord Jesus and our Mother Mary, we are certainly ready to face the climax of the nearing purification of the world. Jakarta, February 6, 2006. Yours sincerely in Jesus Christ and Mother Mary, On behalf of the COMMUNITY OF CHARITY SERVICES OF THE BLESSED MOTHER INDONESIA Signature R. Robianto Koestomo Signature S. Florence Wiranata Spiritual Advisor, Signature Isak Doera Emeritus Bishop of Sintang Copies to: 1.Their Eminences the Cardinals of the Catholic Church (by email) 2.His Excellency the Apostolic Nuncio to Indonesia, 3.His Eminence the President of The Bishops Conference of Indonesia, 4.His Eminence the Cardinal Archbishop of Lisbon, Portugal, 5.His Excellencies Archbishops and Bishops of the Catholic Church (by email & mail) 6.His Excellency Bishop of Leiria - Fatima, Portugal, 7.Madre Superior of the Carmelite Convent of St. Teresa, Coimbra, Portugal, 8.Members of the Community of Charity Services of the Blessed Mother, Indonesia. | |
| | | Sponsored content
| Subyek: Re: "PUNCAK PEMURNIAN DUNIA SUDAH SEMAKIN DEKAT” | |
| |
| | | | "PUNCAK PEMURNIAN DUNIA SUDAH SEMAKIN DEKAT” | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |
|